Mandi Air Sungai Mahakam Coklat Pekat
Mandi Air Sungai Mahakam Coklat Pekat
Sebagai manusia yang hidup di zaman millenial pastinya
butuh yang disebut mandi, membersihkan tubuh. Bayangkan hidup di Kampung Ujoh
Bilang, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur,
usaha untuk mencari air yang jernih untuk mandi merupakan barang yang langka.
Sebagian besar warga yang bermukim, termasuk rumah kosan
yang saya tempati masih andalkan air sungai Mahakam yang coklat pekat. Mandi,
mencuci sampai ada yang minum air pun memakai air Sungai Mahakam, Ujoh Bilang.
Canggih bukan, anugerah yang terindah dari Tuhan.
Biasa tinggal di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan
Timur menggunakan air olahan perusahaan plat merah yang jernih, mulai terhitung
Juma 19 Oktober 2018 harus mengubah gaya hidup secara absolut, membiasakan diri
dengan air sungai yang warnanya cokat plus dingin.
Menginjakkan kaki di Ujoh Bilang saat sore hari menjelang
malam, wakti maghrib. Mendapat rumah kosan Ariel, dengan sewa per kamar Rp 1,1
juta per bulan, tanpa berpikir panjang langsung tancap gas, sikat saja diambil
daripada tidak kebagian.
Begitu waktunya mau mandi, listrik padam. Tidak perlu
heran meski Perusahaan Listrik Negara sudah masuk ke Ujoh Bilang tetapi saban
hari Ujoh Bilang memang selalu rajin padam listrik. Untung bawa senter yang
dibekali oleh istri dari Balikpapan, begitu mandi di kosan bisa mengandalkan
cahaya lampu senter.
Tidak sampai disitu keterbatasannya, nyatanya air kamar
mandi pun tidak bersahabat. Warnanya mirip Sungai Mahakam, berwarna coklat tak
jernih. Daripada tidak mandi, tubuh telah lengket keringat perjalanan satu
harian penuh maka nekat membasahi tubuh dengan guyuran air coklat.
“Airnya memang diambil dari sungai di belakang kosan,”
ujar Lusi si penjaga kosan. Pengambilan airnya menggunakan mesin pompa. Air
Sungai Mahakam disedot menggunakan mesin pompa, dialirkan ke tandon untuk
kemudian dipakai ke para penghuni kosan.
Sedikit kikuk, mandi menggunakan air sungai yang coklat.
Apa boleh buat daripada tidak mandi sama sekali. Patut dicoba, yang penting
jangan sampai tertelan ke mulut turun ke perut, bisa saja nanti kalau sudah
meminum air Sungai Mahakam bakal menjadi orang Mahakam Ulu. Yah, ini bercanda,
bukan sebuah gagasan yang ilmiah.
Segar memang mandi pakai air Sungai Mahakam, merasakan
sensasi dinginnya yang luar biasa, membuat tubuh langsung ces cas cus, segar.
Namun ada yang aneh, setelah usai mandi, tubuh dibasuh dengan kain anduk
kering, tidak lama kemudian, beberapa menit tubuh langsung geli-geli. Rasa
gatal melanda tubuh.
Namun ini tidak berselang lama, hanya beberapa menit saja
setelah itu hilang tak lagi geli-geli gatal. Maklum ini mungkin perkenalan
tubuh ku dengan air Sungai Mahakam.
Setelah hari-hari berikutnya tidak lagi gatal hanya saja
kulit tubuh tidak terasa cerah dan kesat. Seperti muram, sedikit
kecoklat-coklatan. Selamat, sudah bisa berkesempatan berteman dengan air Sungai
Mahakam hulu. (ilo)
Komentar
Posting Komentar