MEMBIAKKAN KELOR DEWASA
Membiakkan Kelor Dewasa
Manusia
butuh tumbuhan, sebagai pasokan oksigen. Planet bumi sudah mulai sakit lantaran
vegetasi hijau mulai berkurang, banyak lahan disulap jadi hutan beton. Ironis.
Bukan
bermaksud pamer ingin disebut pegiat lingkungan hidup, saya melakukan
penghijauan. Gerakan kecil-kecilan saja. Keberadaan rumah saya di Pesona Bukit
Batuah, Kota Balikpapan Kalimantan Timur meluangkan ruang lahan untuk terbuka
hijau.
Area tidak
sampai ratusan meter atau berhektar-hektar, hanya secuil saja, sekitar panjang 5
meter dan lebar 4 meter menjadi ruang hidup bagi tumbuhan. Hidup tanpa tumbuhan
itu ibarat hampa, sesak napas dan gersang tidak bergairah. Karena itu penting, sengaja
tumbuhan diberi ruang, hidup sebebas-bebasnya penuhi pekarangan rumah.
Keluarga
yang hidup di pekarangan rumah ini ada pohon kelor rumput jepang, pohon pucuk
merah, jahe, kunyit, cabe, pohon sere, bunga lavender, pohon katuk, pohon buah
pepaya hingga jambu cangkok menjadi penghias pekarangan omah Pesona Bukit
Batuah ini.
Pekarangan
tidak dilapisi dinding semen beton, dibiarkan saja tanah merah demi flora bisa
bereksplorasi hidup dan berkembang.
Termasuk
pohon kelor yang sudah tumbuh tinggi mulai dewasa, harus disengaja
dikembangkan, Selasa 14 April 2020 pagi.
Pohon kelor yang
sudah cukup tinggi sekitar dua meter setengah, harus dipotong setengah.
Potongan setengah ini ditanam lagi di dekat pohon sumbernya. Alasannya, agar
ada satu pohon baru yang tumbuh nikmat.
Jika pohon
kelor tumbuh banyak, tentu banyak keuntungan. Bisa membuat indah pemandangan,
adem tentrem dan sedia oksigen segar di pekarangan.
Pohon kelor di pekarangan omah Pesona Bukit Batuah Kelurahan Graha Indah, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa (14/4/2020). |
Pohon kelor
tumbuh bagus, daun bisa jadi konsumsi sehat tubuh manusia, juga hewan-hewan
herbivora, seperti di antaranya kambing, sapi, kerbau sangat suka cita rasa
kelor ini.
Menanam
pohon kelor ini bisa dibilang mudah. Ada tanaman kelor yang bisa dibilang
dewasa, batangnya dipenggal.
Nah,
potongan batang inilah yang bisa jadi
bibit kelor. Ilmu ini saya dapat dari tetangga saya sendiri di Pesona Bukit
Batuah, namanya Mas Wiwin yang di pekarangan rumahnya sudah lebih dulu ada
pohon kelor dewasa.
Tinggal
tancap di tanah yang subur, suatu saat menjadi tanaman kelor yang tumbuh subur
makmur.
Syaratnya
rajin saja menyiram dan memantau, jangan sampai dirambat rumput ilalang yang
menjalar ke batang pohon kelor.
Coba saja,
di rumah sendiri tanam pohon kelor ini. Andai tidak punya batang ini bisa
datang ke rumah saya. Ada sisa batang saya berikan cuma-cuma, bisa ditanam, yuk
mari sama-sama meriahkan pohon kelor di muka bumi ini. Selamat mencoba ya. (ilo)
Komentar
Posting Komentar