BABAK KEDUA JEMBATAN GALA BUKIT BATUAH BALIKPAPAN
Antara Reses DPRD atau Developer
Perwakilan warga Gala (Gang Lima)
Pesona Bukit Batuah Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur sambangi ke
pengurus Rukun Tetangga, ke kediaman Ketua RT 25 Shidiq Nur Alam di Bukit Taman
Sari, Sabtu 19 September 2020 malam.
Kunjungan ke
Ketua RT 25, selain untuk mengikat tali silaturahmi juga untuk sampaikan
aspirasi terkait polemik keberadaan Jembatan Gala yang menghubungkan Gang Lima
dengan jalan utama Blok Tunggal.
Sebagai
langkah taktis, Ketua RT 25 perlu dilibatkan untuk mencari jalan keluarnya.
Kami warga Gang Lima yang datang ke Ketua RT 25 adalah Ketua Gala Jamaluddin,
Bendahara Aridyansyah, Penasehat Gala Sulistio, dan Budi Susilo.
Kami warga Gala membeberkan atas kondisi situasi di lapangan sebagai gambaran duduk perkaranya. Berbincang, kami diskusi santai, satu sama lain duduk sejajar di kursi sofa empuk dengan suguhan makanan ringan.
Memulai inti
pembicaraan, kami menjelaskan, jembatan Gala dibangun oleh developer, sedangkan
warga hanya membangun sambungan untuk lebih memudahkan lintasan.
Bagi orang
yang melintas di jalan utama Blok Tunggal, merasa jalannya menjadi sempit,
termakan oleh bentangan jembatan.
Sedangkan
bagi warga Gala dengan bentangan jembatan memberikan kenyamanan dan keamanan
serta keselamatan pengguna jalan yang ada di kawasan perumahan Pesona Bukit
Batuah Balikpapan.
Siapa saja
yang melintas di Gala akan mudah. Saat jalan utama Blok Tunggal di sisi ujung
kanan dalam kondisi berlumpur buruk, banyak orang yang melintas di Gang Lima.
Kami warga Gala tentu berterima kasih banyak atas saran dan kritikan atas keberadaan bentangan Jembatan Gala.
Menjawab masukan dan kritikan tersebut, tentu kami
warga Gala ke Ketua RT 25 untuk ikut bersama memecahkan solusi.
Warga Gang Lima sodorkan tuntutan, jembatan harus diperbaiki secara total oleh developer.
Sebab
bangunan utama jembatan tersebut merupakan buatan developer, tentu saja buah
karya developer itu harus developer sendiri yang perbaiki. Berani berbuat,
berani bertanggungjawab.
Dalam hal
ini Ketua RT 25 Shidiq Nur Alam, menawarkan solusi:
1. Untuk sementara waktu, membiarkan
kondisi jembatan Gang Lima (Gala) yang sekarang ini, warga satu sama lain tidak
perlu memperdebatkan dan membesar-besarkan persoalan polemik Jembatan Gala
tersebut.
2. Sambil berjalan, pihaknya akan
mendekati ke satu anggota DPRD Balikpapan, Kasmah yang merupakan daerah
pemilihan setempat untuk mau turut serta membantu dalam reses, memberikan
anggaran untuk menggarap pemulusan jalan Blok Tunggal.
3. Otomatis ada program pemulusan jalan,
maka nantinya jembatan Gala akan rata dengan jalan utama Blok Tunggal, jadinya tidak
perlu lagi bentangan jalur jembatan dihancurkan.
4. Jika ternyata tidak bisa
diperjuangkan melalui reses anggota DPRD Balikpapan, tentu saja pihak RT 25
akan melakukan pendekatan ke pihak developer untuk mengubah total pondasi
jembatan, menyesuaikan dengan kontur jalan yang masih berkondisi berbatu dan
bertanah. (ilo)
Komentar
Posting Komentar