BABAK PERTAMA JEMBATAN GALA BUKIT BATUAH BALIKPAPAN

Terima Kasih Saran dan Kritikannya

Jembatan di ujung jalan Gang Lima (Gala) Pesona Bukit Batuah Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur disorot beberapa orang. Kondisi jembatan yang menukik, dianggap memotong jalan utama Blok Tunggal yang melintang.

Alasannya, setiap ada kendaraan roda empat maka harus bergantian saat berpapasan dengan mobil lain. Ruang jalur utama Bukit Batuah dianggap menjadi sempit, termakan oleh bentangan jembatan Gang Lima.

Namun sebaliknya, bila tidak ada jembatan yang membentang panjang, tentu saja setiap warga yang melintas di Gang Lima akan mengalami kesulitan. Jika mereka yang mengendarai kendaraan roda empat, tentu tidak bisa melintas.


Pernah suatu ketika, ada pengendara sepeda motor dari kalangan perempuan sering kali terjatuh. Kondisi saat itu bertanah, pihak developer hanya membuat pokok jembatan namun tidak ada lintasan landasan.

Kemudian, warga berinisiatif, melakukan semenisasi, memperpanjang jembatan supaya tidak berwujud tanah merah yang setiap hujan menjadi licin. Sekarang begitu dibuat semenisasi, memunculkan kontroversi.

Penghuni warga Gang Lima tentu saja merasa berterima kasih jika ada masukan dan saran dengan keberadaan infrastruktur yang memang dianggap kurang pas, ini akan menjadi evaluasi.

Tepat hari Kamis malam, 17 September 2020, warga Gang Lima usai doa kampung membuat konsolidasi, melakukan runding untuk menyelesaikan kontroversi jembatan Gang Lima. 

Singkat cerita, setelah ada pendapat pandangan gagasan pikiran dari sebagian besar warga Gang Lima, diputuskan garis perjuangan untuk menuntut kepada developer untuk ikut campur tangan.


Sebab pondasi utama jembatan tersebut dibuat oleh developer, bukan dari warga. Karya buatan developer dinilai memang kurang tepat, antara menyambung jalan Gang Lima dengan Jalan Utama Blok Tunggal Bukit Batuah tidak sinkron.

Setidaknya, developer harus mau mengubah, disesuaikan dengan sambung jalan antara Gang Lima dengan jalan utama Blok Tunggal Bukit Batuah. Jembatan harus diubah total demi mendapatkan kemanfaatan dan tepat sasaran.


Ibaratnya, konsumen membeli barang namun saat sudah dibayar, barang sudah ada di tangan, ternyata tidak sesuai selera harapan, barang dalam kondisi tidak bisa terpakai, maka konsumen berhak untuk mengembalikan dan menuntut barang yang sesuai pesanan bisa dipakai sesuai dengan kebutuhan.

Begitu juga, jembatan yang dibuat developer Pesona Bukit Batuah Balikpapan namun tiada guna, hanya bisa menimbulkan keluh kesah dan celaka ke warga.

Maka sudah kewajiban si penjual untuk sediakan barang yang memang dengan selera konsumen, sebagaimana kesepakatan dalam perdagangan hukum jual beli. Jembatan wajib diubah lagi demi keselamatan semua orang. (ilo)

budisusilo85.blogspot.com  

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GAYA HIDUP CINTA MANGROVE KAMPUNG NELAYAN BERDASI

Kibar Merah Putih Perdana di Balikpapan

MEMBANGUN DEMOKRASI BUKIT BATUAH BALIKPAPAN