POHON KELOR BONSAI
Pohon Kelor Bonsai ala Bukit Batuah Balikpapan
Takjub, ada sebuah pohon kelor yang tiada disangka,
ternyata bisa tumbuh serupa dengan pohon-pohon gaya bonsai yang selalu mewarnai
kehidupan para penghobi flora hias.
Tumbuhan kelor ini memang sengaja ditanam, dirawat, dan
kemudian bisa tumbuh, membentuk khas, menyerupai pohon bonsai. Tidak biasanya,
kelor itu tumbuh dalam posisi batang tinggi ramping, tidak cebol buntet.
Jika anak saya, si Himeka Merdekani sejajar duduk
berjongkok dengan si kelor ini, tidak jauh-jauh sekali tingginya. Kocak betul,
menghibur, keduanya lucu dan menggemaskan pada Selasa 27 Oktober 2020.
Tumbuhan itu tumbuh persis di lahan tanah merah, seberang
rumah perkampungan Gala Puncak, Pesona Bukit Batuah, Kelurahan Graha Indah,
Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Terlihat mulai rimbun hijau, mendamaikan.
Cikal bakal pohon ini semula memang tidak dirancang atau disengaja
untuk menjadi tanaman hias layaknya pohon bonsai. Saat itu tidak ada niatan,
apalagi bayangan untuk menjadikan kelor ini sebagai tanaman bonsai.
Pohon kelor bonsai ala Bukit Batuah Balikpapan ini
berasal dari potongan pohon kelor yang sudah tumbuh tinggi besar di sebuah
pekarangan rumah, Jadi bukan beli dalam bentuk jadi, atau berasal dari bibit
induk.
Kebetulan tetangga di rumah sebelah saya, bernama Wiwin
Khairan, pria yang kini sudah memiliki dua anak, memiliki tanaman kelor, sudah
hampir satu tahun lebih tumbuh di pekarangan rumahnya.
Situasi kala itu, pohon kelor yang tumbuh di rumah Wiwin
Khairan ini sudah bisa dibilang usianya dewasa. Panen daun kelor untuk
dijadikan santapan sayur bergizi.
Saat itu, dirinya memangkas, panen pohon kelor lantaran
pohon sudah menjulang tinggi, daunnya tumbuh kribo. Batang-batang pohon kelor
dipotong, lalu diberikan ke saya. Senangnya bukan main, saya.
Lumayan bisa jadi bibit, koleksi tanaman di lahan yang
kosong tak produktif. Setelah dikasih, kemudian saya tancap di pinggir selokan
air yang masih berkondisi tanah, belum dibeton.
Ini sampai beberapa bulan dibiarkan berada di pinggir
selokan. Tumbuh tunas daun di batangnya. Aman, tidak dicabut anak-anak, atau
dikorek-korek binatang. Pohon kelor ini anteng, selalu tetap berada di
posisinya.
Lantas menginjak hari Minggu 3 Oktober 2020 pagi, si
pohon kelor ini dipindahkan dari selokan air ke dataran yang lebih tinggi.
Tanpa bersusah payah, pohon kelor ini dicabut dari tanah, lalu ditancap lagi di
tempat yang baru.
Syukur alhamdulillah, di tempat yang baru, si kelor ini
cocok dengan tanahnya. Terlihat semakin tumbuh subur rimbun. Dibanding ditaruh
di pinggir drainase, daun yang bertunas hanya itu, itu saja.
Kini semakin indah untuk dipandang, membuat decak kagum.
Alhamdulllah, si pohon kelor bergeliat bak tanaman bonsai.
Dimulai dari satu pohon, lalu muncul pohon-pohon yang
lain. Tanaman kelor ini, selain bisa dimanfaatkan untuk sumber pangan
sayur-sayuran, tentu juga sebagai pemasok oksigen.
Ketimbang tanah itu tidur, tiada produktif, kering
kerontang tanah merah begitu saja, ada baiknya ditanami berbagai tumbuhan
ekstra manfaat, satu di antaranya tanaman kelor ini.
Setiap pagi, lalu memandangi pohon kelor bonsai ini
begitu menggembirakan. Tumbuh rimbun semakin asyik, bumi sejuk, hijau royo-royo
tidak merusak mata, membuat segar pikiran dan pernapasan.(ilo)
Komentar
Posting Komentar