TUNTUTAN MERDEKA AIR

Tuntutan Merdeka Air

Air itu ibarat nadi kehidupan bagi semua mahkluk. Manusia tanpa air, sama halnya telah menemui ajal. Satu yang jadi problematika hidup di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur, susahnya mencari sumber air bersih yang melimpah dan murah meriah.

Hujan rintik mengiringi kepergian kelompok Gang Lima (Gala) menuju ke developer, berdiskusi, bertukar pikiran dalam rangka mengurai benang kusut water geat yang sudah berjalan hampir dua tahun lebih.

Pagi itu, warga yang bertempat di Gang Lima Pesona Bukit Batuah, Kelurahan Graha Indah Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, berbondong-bondong, mengadu satu nasib, berjuang untuk memperoleh air bersih yang murah meriah kepada pihak Developer Pesona Bukit Batuah Balikpapan, Minggu 18 Oktober 2020.

Kiri ke kanan: Bambang Irawan, Budi Susilo, Septiansyah, Sugeng Wahyono, Ardiansyah Dava, Bagus Pio, Jamaluddin, Wiwin Khairan, Aidil Rasyad, Ekky Hanggara. 

Selama ini warga sebagian besar, untuk memperoleh air bersih hanya mengandalkan dari curahan air hujan pemberian Tuhan Yang Maha Esa. 

Zaman dahulu, saat saya bertempat tinggal di Jakarta, Tangerang, Manado, Bitung, Tomohon dan Gorontalo, Tanjung Selor tidak pernah berharap hujan untuk sumber air bersih.

Kini tinggal di kota minyak, julukan Kota Balikpapan, selalu rajin berdoa, meminta turun hujan saban hari, demi mendapat pasokan air bersih untuk keperluan mencuci, mandi, dan siram-siram tanaman.

Jika memang sedang paceklik hujan di Kota Balikpapan, jalan keluarnya, mengambil jurus belanja air ke pedagang (kapital pemilik modal), membeli air di tukang pengecer keliling dengan tarif Rp 80 ribu per tandon ukuran 1200 liter. 

Kita tunggu saja apakah di tahun baru, di tahun 2021 nanti harganya akan berubah? Tentu saja mereka para kaum buruh dan petani, jawabanya semoga saja tidak meroket.

Ada juga yang jual Rp 40 ribu per tandon, namun syarat di awal, sekali bayar, harus mengeluarkan kocek Rp 1 juta.

Terpaksa saya memilih yang Rp 40 ribu per tandon meski harus berkorban harus keluar uang terlebih dahulu Rp 1 juta.  Sebab ini jauh lebih hemat ketimbang harus membeli isi tandon 1200 liter dengan sekali isi kena harga Rp 80 ribu  

Kondisi-kondisi itulah, yang kemudian membuat warga Gala, termasuk saya, untuk ikut bergerak, sebab sudah bagian dari hak, pembeli perumahan harus mendapatkan fasilitas infrastruktur dasar seperti air, listrik, dan jalan.

Apalagi ini perumahan adalah program bagian dari dukungan pemerintah pusat, sampai pernah peresmian perumahan Pesona Bukit Batuah Balikpapan ini diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Kami warga Gala tentu warga gang lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Ingin ada pemenuhan infrastruktur dasar berupa air bersih yang murah meriah, tidak mencekik leher.

Runyam, jika pendapatan per bulan hanya habis untuk penuhi air bersih saja. Semoga ini ada solusi, solusi bagi semua, bukan saja khusus Gang Lima. 

Berharap semua penghuni Pesona Bukit Batuah Balikpapan mendapatkan air yang layak pakai.

Semua senang tanpa kecuali, mendapat air bersih dalam bingkai persaudaraan dan kekeluargaan Pesona Bukit Batuah Balikpapan.  Ada jalan jika semua berusaha, sama-sama enak berjalan. 

Mengacu pesan Nabi Muhammad SAW, sebagaimana termuat dalam Hadis Riwayat Abu Hurairah; 

“Barang siapa yang menjadi mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat nanti.”

budisusilo85.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GAYA HIDUP CINTA MANGROVE KAMPUNG NELAYAN BERDASI

Kibar Merah Putih Perdana di Balikpapan

MEMBANGUN DEMOKRASI BUKIT BATUAH BALIKPAPAN