HUJAN DERAS DAN RAIH AIR NEGARA
Hujan Deras dan Raih Air Negara
Berkali-kali
air hujan turun dari pipa yang digendong atap rumah, ya, turun berkali-kali
dalam sehari dengan durasi yang cukup lama, sekitar 45 menit lebih.
Bukan irit
guyuran hujannya, termasuk royal, jor-joran turun deras saat pagi itu, sekitar
pukul 11.00 Wita pada Sabtu 20 Maret 2021.
Syukur
senang sangat bahagia, hujan deras mendera kawasan Gala Puncak, perumahan
Pesona Bukit Batuah, Kelurahan Graha Indah, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota
Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Hujan turun,
orang senang, hujan datang, dianggap uang datang, rezeki menghampiri. Dahulu
mungkin yang biasa hidup di banyak sumber air, hujan bukan barang berharga,
dibuang-buang begitu saja.
Bagi orang
yang menetap di Gala Puncak, hujan dijadikan fungsi untuk sarana air bersih,
digunakan untuk berbagai hal macam seperti mandi, mencuci alat makan, pakaian
dan siraman tanaman.
Air bersih
di Gala Puncak itu barang langka, bisa dibilang barang mahal. Membeli eceran
bisa puluhan ribu, pasarannya sudah Rp 80 ribu untuk 1200 liter.
Perusahaan Daerah
Air Minum Balikpapan atau PDAM Tirta Manuntung yang mengatasnamakan negara
belum menyentuh warga Pesona Bukit Batuah secara maksimal.
Warga telah menanti
lama, saya sejak 2019, berharap hadirnya pelayanan PDAM yang dinilai murah
meriah dibandingkan dengan air bersih lainnya.
Janji untuk
tersambung PDAM resmi hanya tinggal janji, sekadar tercantum dalam brosur
perumahan, yang katanya, bagian dari program pemerintahan pusat, sepak terjang
rezim zaman Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Selama ini
PDAM masuk tidak secara resmi, istilahnya yang terkenal itu pakai cara suntikan
PDAM yang diselenggarakan oleh developer.
Jadi air
yang meluncur tidak melimpah, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa
mendapatkan. Penduduknya sudah banyak, tapi dorongan airnya pelan. Sulit untuk
mendapatkan air PDAM secara merata ke seluruh warga.
Solusi untuk
berhemat dalam konsumsi air bersih, ya memakai air hujan. Jika tidak hujan
kadang juga rebutan dengan warga yang lainnnya.
Pas
kebetulan hujan deras, sangat melimpah, malam harinya menjelang dini hari, air
PDAM datang juga ke rumah saya. Tebakannya, orang-orang yang lain, tetangga-tetangga
baik saya, menutup saluran air PDAM.
Ya,
otomatis, air bisa mengalir ke rumah saya. Kebetulan di rumah ada satu tandon
700 liter lagi kosong, air PDAM saya alirkan saja ke tandon ini. Dan tandon
yang besar ukuran 1200 liter sudah penuh terisi oleh air hujan. Alhamdulillah.
Kalau begitu,
ya Tuhan, rajin-rajin hujan deras saja ya, tanpa perlu absen buat kami semua.
Biar kami semua jadi keluarga sejahterah, makmur, warga yang selau riang, tiada
lagi ada kecemasan menanti aliran air bersih. (ilo)
Komentar
Posting Komentar