MENGENAL LAHIRNYA PATUNG BERUANG MADU

Mengenal Lahirnya Patung Beruang Madu Pantai Manggar Segarasari Balikpapan

Balikpapan, sebuah kota yang ada di Provinsi Kalimantan Timur. Balikpapan dianggap pintu gerbangnya Kalimantan Timur. Berbeda dengan kota besar Samarinda hanya memiliki sungai lebar nan panjang, Sungai Mahakam.

Balikpapan geografisnya digawangi lautan luas, menghadap Selat Makassar. Sampai kesasar ke Balikpapan, pasti temukan lautan.

Tidak heran, Balikpapan itu banyak sekali titik-titik wisata bahari berkonten lautan. Banyak warga dari Samarinda Provinsi Kalimantan Timur, jika ingin menikmati pantai datang berkunjung ke Balikpapan, kota yang berjulukan kota minyak.

Satu di antara tempat yang asyik buat wisata laut adalah Pantai Manggar Segarasari. Tempat wisata ini sudah sangat terkenal. Dikelola oleh Pemerintah Kota Balikpapan menjadi pundi-pundi pendapatan asli daerah.  

Setiap libur lebaran atau akhir tahun, padat manusia, pinggiran pesisir Pantai Manggar jadi lautan manusia. Akan tetapi sejak ada pandemi Corona, tingkat kunjungan wisatawan menurun drastis, termasuk saat liburan lebaran tahun lalu, di tahun 2020.

Satu hal di pantai ini, terdapat patung ikonik, berupa satwa Beruang Madu, bertubuh bulu hitam dan memiliki cakar ganas.


Pantai Manggar Segarasari terdapat patung Beruang Madu, pose beruang berdiri tegap dengan menghadap ke arah lautan. Mereka yang sedang dalam perjalanan naik pesawat terbang pasti bisa melihatnya.

Daerah Kota Jakarta, ikon satwanya adalah Elang Bondol, daerah Banjarmasin Kalimantan Selatan bangga dengan ikon monyet Bekantan, Kota Bitung Sulawesi Utara pilih ikan Cakalang, sementara Balikpapan adalah satwa Beruang Madu.

Nah, Beruang Madu merupakan hewan yang dilindungi oleh negara sebab jumlahnya mulai terancam punah, bakal pensiun dari kehidupan muka bumi. 

Memiliki bahasa ilmiahnya, Helarctos malayanus, bagi warga Balikpapan mungkin agak susah untuk menghafalnya dan ribet untuk menyebutnya.

Lahirnya patung Beruang Madu di Pantai Manggar Segarasari tersebut sudah lama, diresmikan oleh Pemkot Balikpapan sekitar tahun 2016. 

Mengutip dari media Tribun Kaltim, disebutkan, pembuatan patung beruang madu ini menelan biaya hampir Rp 950 juta dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah tahun 2015.  

Tinggi patung Beruang Madu itu 12 meter, tampak tinggi dan kokoh. Jika kita berdiri di dekat kaki patung beruang ini, saat mau melihat ke bagian kepalanya, kita harus berusaha mendangak ke atas. Tinggi sekali kan. Kalah Micahel Jordan, sang atlet bola basket.  

Padahal asilnya itu, di alam nyata, Beruang Madu itu tingginya bukan 12 meter. Secara fisik, Beruang Madu itu golongan beruang yang berukuran kecil jika kita bandingkan dengan 8 jenis beruang yang ada di dunia.

Beruang Madu yang tinggal di ekosistem pulau Kalimantan, seperti di Kota Balikpapan, paling tinggi 1,4 meter saja dengan tinggi punggung sekitar 70 centimeter.  Nah, itu fakta instan soal beruang madu.

Penasaran dengan bentuk wujud Beruang Madu yang asli, bisa dilihat di lokasi wisata lingkungan hidup Konservasi Beruang Madu Balikpapan.

Atau yang dikenal dengan sebutan KWPLH, lokasinya di Jalan Soekarno Hatta Kilometer 23, no 185, RT 42, Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.

Pesan dari patung Beruang Madu itu tidak lain untuk mengingatkan kita semua, jaga kelestarian alam, pohon-pohonan, hutan belantara, sebab Beruang Madu tinggal di hutan.

Tentu saat hutan rusak parah, rata dengan keserakahan, Beruang Madu bisa tergeser, bisa konflik dengan manusia dan berujung beruang dikorbankan untuk dimatikan.

Habitat Beruang Madu sudah berkurang dari tahun ke tahun, langkah bijak sebagai manusia yang berakal, mari sama-sama menjaga eksistensi Beruang Madu.

Tujuannya agar anak cucu kita bisa melihat secara nyata seperti apa itu Beruang Madu, yang mungil lucu dan mengesankan.

Dan satu lagi tentu jadi kebanggaan bagi daerah Balikpapan yang kaya akan keanekargaman hayatinya. Hiduplah beruang madu, panjang umur buat Beruang Madu. Balikpapan kujaga dan kubela. (ilo)

budisusilo85.blogspot.com

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GAYA HIDUP CINTA MANGROVE KAMPUNG NELAYAN BERDASI

Kibar Merah Putih Perdana di Balikpapan

MEMBANGUN DEMOKRASI BUKIT BATUAH BALIKPAPAN